Perjuangkan Nasib Santriwati Korban Perkosaan Herry Wirawan, Kades di Garut Drop Terpapar Covid-19

oleh -874 Dilihat
oleh

Kabar Garut,-Di balik terungkapnya kasus keji pemerkosaan puluhan santriwati yang dilakukan oknum pengurus pesantren Herry Wirawan ada sosok heroik. Dia adalah Kades Mekarmukti Hikmat Wijaya.

Di desa Hikmat sedikitnya ada delapan orang anak yang pesantren di Bandung tempat Herry Wirawan, Mereka terdiri dari lima orang perempuan dan tiga orang laki-laki.

“Mereka nyantri sejak 2014-2015,” ujar Hikmat.

Dari lima orang anak perempuan, empat di antaranya menjadi korban keji Herry Wirawan. Tiga di antaranya diperkosa hingga hamil dan melahirkan sementara satu lainnya hanya menjadi korban pelecehan.

“Sekarang udah lahir itu dua laki-laki, satu perempuan. Paling besar empat tahun, paling kecil baru tiga-empat bulanan,” ujarnya.

Soal awal mula terungkapnya kasus, Hikmat mengatakan itu terjadi pada lebaran atau Idul Fitri 2021 ini. Saat itu salah seorang anak pulang dalam kondisi perut buncit layaknya wanita hamil.

Pada saat dicurigai hamil anak tersebut terlihat ketakutan dan tiga hari mengurung diri di kamar. Akhirnya satu hari setelah lebaran Hikmat datang ke rumah tersebut untuk membujuk korban untuk berbicara jujur.

“Saya bilang keluarga pasti terima dan akan membantu kalau kamu jadi korban pemaksaan atau pemerkosaan. Kamu juga jadi pahlawan yang bisa mengungkap kebiadaban ini. Mungkin adik-adik kamu yang belum terjadi bisa selamat,” ujar Hikmat.

Setelah berhasil membujuk Hikmat pun melaporkan kasus ini ke P2TP2A Garut dan Polda Jabar. “Saya bolak-balik sekitar 10 hari ke Polda sampai pulang saya sekeluarga kena covid,” ucapnya.

Disinggung mengapa baru kali ini terungkap, Hikmat menjelaskan karena kejadian sebelumnya korban pulang tidak dalam kondisi hamil dan anak yang telah dilahirkan ditinggal di pesantren.

“Ini santri dan santriwati kan pulang setahun sekali hanya lebaran. Nah yang sebelumnya itu melahirkan sebelum lebaran jadi enggak ketahuan. Belum lagi baru enam hari di sini sudah dijemput langsung. Anak juga enggak bisa komunikasi langsung dengan orang tua karena alasan ketat pesantrennya,” beber Hikmat.

Saat ini, kata Hikmat, seluruh anak yang dilahirkan di pesantren sudah dibawa ke rumah. Sebelumnya anak-anak tersebut disimpan di mess yang diduga akan dibuat menjadi panti asuhan.

“Saya mengagumi sang kades ini. Dia sangat gigih membela warganya yang menjadi korban kebejatan oknum guru ngaji. Sejak bulan Mei 2021 lalu dia bolak-balik ke Polda Jawa Barat dengan jarak tempuh perjalanan selama 6-7 jam. Kondisi badannya sampai drop, sehingga dia pernah terpapar virus dan terpaksa menjalani isolasi selama satu bulan saat itu. Kini dia sudah sehat kembali dan berada di tengah-tengah warganya,” beber Kang Dedi Mulyadi.

Dedi juga merasa kagum dengan sosok Kades Hikmat yang bisa mengubah pola pikir masyarakat desanya. Sebab dulu banyak warganya yang menjadi pencuri kayu hutan namun kini telah berubah menjadi petani karet.

“Selain gigih mengurus korban dan keluarga korban oknum guru ngaji, kades ini juga aktif mengubah karakter masyarakat di wilayahnya. Tadinya masyarakat wilayahnya adalah penebang kayu hutan, kini berubah menjadi penanam pohon karet. Dia sangat anti terhadap perusakan alam,” ujar Dedi.

Ia pun berharap sosok Kades Hikmat bisa menjadi inspirasi bagi para pejabat lain. Sehingga dengan sosok pemimpin yang gigih dan memiliki visi seperti Hikmat masyarakat desa akan tumbuh dengan identitas dan ekonomi yang pesat.

No More Posts Available.

No more pages to load.