Kabar Garut – Pemkab Garut menutup fasilitas umum dan sejumlah area olahraga guna mengantisipasi penyebaran virus Corona atau COVID-19. Lokasinya antara lain Stadion Jayaraga dan Alun-alun Garut.
Kasus COVID-19 yang terus meroket naik tiap harinya membuat Pemkab Garut putar otak mengambil tindakan pencegahan. Pihaknya menutup sejumlah fasilitas yang dianggap rawan terjadi kerumunan warga.
Paling anyar, pemerintah menutup kawasan Lapangan Otista atau dikenal dengan sebutan Alun-alun Garut. Lapangan terbuka yang terletak di Jalan Otista itu diketahui mulai tutup Minggu (27/12) kemarin.
Dalam surat edarannya, Ketua Harian Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Garut Benny Bachtiar telah memerintahkan agar Alun-alun Garut ditutup sementara waktu. “Menutup sementara waktu Alun-alun Kabupaten Garut dari berbagai aktivitas,” kata Benny yang juga menjabat Pj Sekda Garut itu, Senin (28/12/2020).
Sebelum penutupan Alun-alun Garut, Pemda juga lebih dulu menutup SOR Merdeka atau yang biasa dikenal lapangan Kerkhof yang terletak di Jalan Merdeka, Kecamatan Tarogong Kidul. Kerkhof diketahui tutup mulai Kamis 24 Desember.
Benny menjelaskan, penutupan fasilitas umum dilakukan atas beberapa pertimbangan. Yang utama, agar kerumunan orang yang biasa terjadi di tempat-tempat tersebut bisa diminimalisir untuk menghindari penularan virus COVID-19.
“Mempertimbangkan hasil kajian zonasi level kewaspadaan bahwa Kabupaten Garut saat ini berada dalam zona merah. Sehingga, tempat umum yang melibatkan banyak orang berkumpul dalam satu tidak diperbolehkan,” kata Benny.
Selain Kerkhof dan Alun-alun Garut, ada dua fasilitas olahraga lainnya yang ditutup oleh Pemda, yakni Stadion Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul dan lapangan sepak bola Rancabango yang terletak di Tarogong Kaler.
Penambahan kasus COVID-19 sendiri terus meroket di Garut. Hingga Senin pagi ini, total ada 3.693 kasus yang terkonfirmasi oleh Pemda Garut.
Sebanyak 1.418 kasus merupakan kasus aktif. Mereka saat ini menjalani proses isolasi di RSUD dr. Slamet Garut. Ada juga 2.177 kasus sembuh dan 98 kasus meninggal dunia.
Sumber :Detiknews
Editor : Kabar Garut
