Kelompok Talaga Aren Mengaku Bahagia Karna Dapat Bantuan dari Bupati Garut

oleh -630 Dilihat
oleh

Kabar Garut – Kebahagiaan sedang dirasakan kelompok industri Talaga Aren di Kampung Cikupa, Desa Pamalayan, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut. Pasalnya, kelompok yang memproduksi gula semut ini mendapat bantuan dari Bupati Rudy Gunawan berupa seperangkat alat-alat produksi.

Ketua Kelompok Talaga Aren, Mahrup (40) mengatakan, bantuan hibah dari Bupati Garut berupa seperangkat alat-alat produksi gula semut itu terdiri dari wajan (katel), golok, sortirisasi (saringan), sabuk pengaman untuk menyadap nira, dan oven pengering gula semut.

“Jumlah alat produksi gula semut itu, kecuali oven, sebanyak 20 unit yang diperuntukan bagi 20 anggota kelompok. Sedangkan oven hanya satu untuk satu kelompok, dengan kapasitas tiga kwintal gula semut yang akan dikeringkan,” kata dia, Selasa (5/1/2020).

Mahrup mengaku bahagia dengan bantuan tersebut. Oleh karena itu pihaknya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bupati Rudy Gunawan yang telah peduli memberikan bantuan guna meningkatkan produksi gula semut yang dihasilkan para anggota kelompoknya.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pak Ade Ridwan (Kepala UPT Dinas Perindag ESDM Kecamatan Cisewu) yang telah mengupayakan usulan bantuan alat-alat ini sehingga bantuan akhirnya kami terima. Alat-alat produksi ini memang sangat kami butuhkan,” ujarnya.

Kepala UPT Dinas Perindag ESDM Kecamatan Cisewu, Ade Ridwan, membenarkan jika bantuan alat-alat produksi yang diterima kelompok Talaga Aren itu memang suatu hal yang sangat dibutuhkan para anggota kelompok. Ia berharap, mudah-mudahan dengan bantuan tersebut dapat meningkatkan etos kerja yang berimbas pada peningkatan hasil produksi.

“Selama ini, kelompok Talaga Aren mampu menghasilkan produksi gula semut sebanyak 1,2 ton per minggu. Sebelum pandemi Covid-19 bahkan menyentuh angka 2 ton per minggu,” terangnya.

Ade menjelaskan, gula semut produksi kelompok Talaga Aren yang langsung dibuat dari nira (bukan berbahan baku gula aren batangan) memiliki pasar tersendiri di Bandung dan Jakarta. Saban minggunya, permintaan pasar tidak pernah terlayani karena jumlah produksi yang dihasilkan stagnan di angka 1,2 sampai 2 ton.

“Maka tak heran jika pasar ada yang meminta barang dari perusahaan gula semut lain. Nah, mudah-mudahan saja, dengan bantuan alat ini hasil produksi bisa meningkat,” kata dia.

Sumber : Gosip Garut

Editor : Kabar Garut

No More Posts Available.

No more pages to load.