Gintan, Anak Yatim Piatu Terbaring Lemas di RSUD dr Slamet Garut Alami TBC dan Tunarungu Butuh Uluran Tangan

oleh -1055 Dilihat
oleh

Kabar Garut,-Nasib yang dialami Gintan Maryani tak seindah bocah-bocah lain yang seusia dengannya. Di usianya yang masih sangat muda, ia harus menjalani penderitaan yang cukup memilukan.

Di usianya yang baru menginjak 6 tahun ini, bocah perempuan ini sudah harus menjadi anak yatim piatu. Sutendi, ayahnya, meninggal saat Gintan masih berada dalam kandungan. Sedangkan sang ibu, Neni, juga meninggal dunia saat melahirkan Gintan tahun 2015 lalu.

Penderitaan yang dialami warga Kampung Babakan Loa, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul ini tak cukup sampai disitu. Kini ia juga menderita penyakit TBC kronis dan alat pendengarannya pun tidak berfungsi atau tunarungu.

“Sudah beberapa hari adik saya ini harus menjalani perawatan di RSUD dr Slamet Garut setelah didiagnosa menderita penyakit TBC kronis,” ujar Maulana Akbar, kakak kandung dari Gintan, Kamis 13 Januari 2022.

Karena sejak lahir Gintan sudah tak mempunyai lagi orangtua, tutur Maulana, maka sejak lahir Gintan dan dirinya akhirnya tinggal bersama kakek dan nenek mereka. Gintan sejak lahir memang sudah mengidap penyakit dan kian lama penyakitnya itu kian parah hingga kini harus dirawat di rumah sakit.

Mengingat kemampuan kakek dan neneknya yang sangat terbatas, diakui Maulana, kini hanya dirinyalah yang menjadi tumpuan Gintan agar bisa bertahan hidup.

Di sisi lain, dirinya pun belum memiliki pekerjaan sehingga ia terpaksa mengandalkan uang bantuan untuk kuliah yang didapatkannya dari program Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk memenuhi kebutuhan Gintan.

“Ya karena tak ada sumber lain yang bisa saya gunakan, akhirnya terpaksa saya gunakan uang dari KIP yang saya dapatkan untuk jajan sehari-hari Gintan. Bagi saya, keperluan Gintan jauh lebih penting apalagi saat ini dia tengah terbaring tak berdaya akibat penyakit yang dideritanya,” katanya.

Sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari lainnya, diakui Maulana, ia juga hanya mengandalkan bantuan-bantuan dari para tetangganya. Ia bersyukur atas perhatian para tetangganya sehingga mereka masih bisa bertahan hidup meski dengan segala keterbatasan yang mereka alami.

Dalam kondisi Gintan yang terbaring lemas di rumah sakit seperti sekarang ini, menurut Maulana, tingkat kebutuhan pun kian bertambah. Ia pun berharap ada pihak-pihak yang sudi membantu kesulitan yang tengah mereka hadapi saat ini, terutama untuk kebutuhan pengobatan Gintan.

Kisah Gintan ini juga sebelumnya sempat menjadi bahan perbincangan di media sosial. Hal ini menyusul adanya warga yang mengunggah foto Bintan yang disertai keterangan terkait kondisi kesehatannya yang dialami saat ini.***

No More Posts Available.

No more pages to load.