Sejarah Terowongan Silaturahmi Menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral

oleh -50 Dilihat
oleh
Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral
Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral

LIPUTANGARUT.COM – Jakarta – Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral adalah dua tempat ibadah di Jakarta yang letaknya saling berdekatan. Di sana, terdapat Terowongan Silaturahmi yang merupakan penghubung di bawah tanah antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta.
Adanya terowongan tersebut diharapkan menjadi simbol kerukunan dan toleransi antarumat beragama di tanah air. Berikut serba-serbi Terowongan Silaturahmi.

Asal-usul Terowongan Silaturahmi
Dikutip dari situs Portal Informasi Indonesia, Terowongan Silaturahmi disematkan untuk lorong yang terletak di halaman depan pintu Al Fattah, satu dari tujuh pintu Masjid Istiqlal. Pembangunan terowongan tersebut dimulai pada 20 Januari 2021 untuk menyambungkan dua titik, yakni Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.

Pembuatan Terowongan Silaturahmi merupakan ide dari Presiden Joko Widodo, ketika dirinya meninjau proses renovasi Masjid Istiqlal, 7 Februari 2020. Saat itu, Presiden Jokowi mengutarakan keinginan membuat sebuah terowongan bawah tanah di lokasi yang menjadi ikon kebhinekaan di Jakarta.

Presiden Jokowi berharap, penghubung bawah tanah itu bisa menjadi simbol bagi kerukunan dan toleransi antarumat beragama di tanah air.

Sejarah Pembangunan Terowongan Silaturahmi
Pembangunan Terowongan Silaturahmi dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersamaan dengan renovasi besar-besaran dari Masjid Istiqlal. Renovasi tersebut merupakan yang pertama dilakukan sejak masjid diresmikan oleh Presiden kedua RI Soeharto, pada 22 Februari 1978.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, terowongan merupakan alternatif penghubung kedua bangunan bersejarah. Ia menceritakan, semula pihaknya mempertimbangkan alternatif lain, seperti jembatan penyeberangan atau jalan layang (flyover). Namun, karena mempertimbangkan aspek keselamatan, terowongan akhirnya dipilih untuk menghubungkan dua tempat ibadah tersebut.

“Ada tiga alternatif sebetulnya, bisa jembatan penyeberangan. Tetapi karena terlalu curam, kita pilih terowongan yang lebih aman,” kata Basuki.

Anggaran pembangunan Terowongan Silaturahmi sebesar Rp 40 miliar, merupakan bagian dari dana renovasi besar Masjid Istiqlal. Persiapan untuk pembangunan terowongan tidak hanya meliputi aspek teknis struktur, tetapi juga menyangkut keselamatan pengendara yang melintas di sekitar lokasi.

Oleh karena itu, Polres Jakarta Pusat melakukan pengalihan arus lalu lintas pada 20 Januari-31 Maret 2021 selama proses pembangunan terowongan berlangsung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.