Petugas Perawat Cipondok, Muhlis Goffar, A.Md.Kep, “Ingin Merubah Paradigma Pustu Dengan 4 Komponen Jitu”

oleh -433 Dilihat
oleh

Kab. Tasikmalaya – Sukaresik, tabloidpersada.com

Petugas Perawat (mantri) UPT PKM Puskesmas Pembantu (Pustu) Cipondok Desa Margamulya Kec. Sukaresik Kab. Tasikmalaya, Muhlis Goffar, A.Md. Kep kepada reporter tabloidpersada.com di ruang kerjanya, belum lama ini mengatakan, “saat ini saya lagi rutin menghadiri kegiatan pengajian warga sambil mengedukasi dan promosi mengenai penyakit menular serta memberikan penjelasan tentang pentingnya kesehatan.


Menurut Muhlis Goffar A.Md.Kep, atau yang akrab disapa pak mantri itu mengungkapkan, “ada empat komponen jitu yang dapat mendongkrak peran dan fungsi Pustu yaitu :

1. Promotif, memberikan penyuluhan kepada masyarakat di moment pengajian dan kumpulan lainnya termasuk promosi di bidang kesehatan.

2. Prefentif, menjalankan kolaborasi dengan kader kesehatan seperti imunisasi dan program lainnya yang baru-baru ini terjadi yaitu wabah covid-19, keberadaan Pustu sendiri ikut andil di dalamnya, melakukan pencegahan agar tidak terjadi penyebaran lebih banyak dengan melaksanakan pemberian vaksinasi massal.

3. Kuratif, memberikan pelayanan dasar di tempat. Hal ini merupakan kegiatan yang lumrah terjadi, seperti warga yang sakit datang ke pustu, mereka dilayani dengan sebaik mungkin, diperiksa dan diobati.

4. Habitatif, yaitu pemulihan terhadap keadaan yang masih sakit menjadi lebih baik lagi (rehabilitatif) atau menstabilkan kondisi menuju pulih ke lebih sehat.


Keempat komponen itulah yang ingin saya kembangkan agar pustu mampu berubah lebih baik lagi. Karena promosi kesehatan di Pustu sendiri sebetulnya sudah dijalankan baik saat berobat sambil diberikan penyuluhan dan ada juga yang langsung terjun ke masyarakat di moment berkumpulnya orang-orang, sambil di edukasi agar tidak ada pemikiran bahwa yang datang ke pustu itu hanya bagi orang sakit untuk berobat saja melainkan juga bisa dimanfaatkan untuk sekedar berkonsultasi seputar kesehatan”, kata Muhlis.

Menurutnya, Ilmu pengobatan tidak terlepas dari ilmu psikologi atau kata lainnya sugesti. Hal itu merupakan tantangan untuk lebih memberikan kepercayaan lagi kepada masyarakat tentang peran dan fungsi pustu. Seperti Pustu Cipondok yang memiliki satu mantri dan satu bidan desa, setiap hari melayani pengobatan kesehatan masyarakat dari pagi hingga sore. Hal ini demi meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi”, papar Muhlis.


Karenanya, Mantri Muhlis Goffar A.Md. Kep terus melakukan sosialisasi / pendekatan terhadap masyarakat dalam situasi dan kondisi apapun seperti pada moment pengajian ataupun door to door, serta sering tampil di masyarakat atau lembaga pendidikan dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan seperti empat faktor tadi, tidak hanya memberikan pengobatan tetapi juga promosi kesehatan dan memberikan bantuan untuk pencegahan penyakitnya “, ujarnya.

Pada kesempatan ini, pihaknya mengajak kepada masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang sudah disediakan oleh pemerintah dengan sebaik baiknya. Hal tersebut untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya warga sekitar dan umumnya untuk semua yang ada di dalam maupun diluar wilayah binaan. “Mari kita manfaatkan ketersediaan SDMnya maupun fasilitasnya”, ajak Muhlis Goffar A.Md. Kep.


Terkait biaya pengobatan di Pustu sendiri, kata Muhlis, disesuaikan aturan yang ada. Bagi masyarakat yang memiliki KIS (Kartu Indonesia Sehat), tidak perlu bayar bahkan sampai berapa kali pun berobat tetap gratis, karenanya manfaatkan bagi yang memiliki KIS untuk berobat ke Pustu, karena kami tidak membeda bedakan pasien baik yang bayar maupun yang menggunakan KIS, pelayanannya tetap sama, obatnya pun sama. Paling yang umumnya tarif tidak semahal yang dibayar diluar selain pustu dan kita sesuaikan dengan retribusi (karcis) yang dianjurkan dari pemerintah sebesar Rp. 8000″, tambah Muhlis.

Untuk penanganan kasus penyakit serius, pihak pustu hanya memberikan rujukan kepada puskesmas induk saja tidak sampai ke rumah sakit. Dan untuk alat kesehatan (alkes) yang dimiliki oleh pustu Cipondok, pihaknya sangat berharap adanya bantuan pemerintah dari segi peralatan pemeriksaan ataupun penunjang lainnya untuk memberikan pelayanan yang lebih optimal termasuk pemenuhan obat obatan, saya harapkan bisa terpenuhi kebutuhannya. Dan di Pustu Cipondok sendiri, ketersediaan obatnya di drop dari Puskesmas Induk Sukaresik”, tandasnya.

Foto : Mantri Muhlis saat memeriksa warga yang sedang sakit di Pustu Cipondok

Mantri Cipondok Desa Margamulya, yang dikenal santun, mudah akrab dan baru lulusan D3 Ahli Madya Keperawatan tersebut diakhir keterangannya pada reporter tabloidpersada.com menegaskan bahwa yang paling penting adalah pencegahan daripada pengobatan. Masyarakat harus mengetahui hal – hal kecil dari pencegahan itu sendiri terutama memahami Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), karena kalau tidak mengerti bahkan tidak perduli terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungannya sendiri maka dampaknya akan terjadi pada diri orang itu juga”, pungkasnya.***

Reporter : fans/Agus H.S
Editor : fans

No More Posts Available.

No more pages to load.