Pemkab Kembali Mengingatkan Warga, Update Covid-19 Garut: Jumlah Terbilang Tinggi di Tahun 2020

oleh -324 Dilihat
oleh

Kabar Garut – Selama tahun 2020, jumlah angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Garut terbilang tinggi. Untuk menekan tingkat kasus di tahun 2021, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Garut mengimbau seluruh masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan mematuhi protokol kesehatan.

Humas GTPP Covid-19 Garut, Yeni Yunita, menyampaikan berdasarkan data, jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Garut selama tahun 2020 mencapai 3.886 kasus. Dari jumlah tersebut, 1.422 kasus menjalani isolasi dan perawatan di rumah sakit, 2.358 sembuh, dan 106 meninggal.

“Laporan kasus Covid-19 secara akumulasi termasuk yang saat ini masih dirawat, sudah sembuh, dan meninggal dunia merupakan data perkembangan kasus dari ditetapkannya darurat Covid-19 sampai 31 Desember 2020,” ujar Yeni, Minggu 3 Januari 2021.

Ia mengungkapkan, pada hari terakhir di penghujung tahun 2020 yakni Kamis 31 Desember 2020, tercatat ada 90 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Garut.

Dari jumlah tersebut, 72 di antaranya merupakan hasil pemeriksaan tim medis RSUD dr Slamet Garut dan 18 orang hasil pemeriksaan di tempat pelayanan kesehatan lainnya di Garut.

Diungkapkannya, selain ada penambahan kasus baru pada akhir tahun, ada juga pasien yang selesai menjalani isolasi dan dinyatakan sembuh dengan jumlah 31 orang. Sedangkan pasien yang dilaporkan meninggal dunia ada satu orang.

“Pasien yang meninggal dunia yakni seorang perempuan berusia 21 tahun yang merupakan warga Kecamatan Sucinaraja,” katanya.

Yeni kembali mengingatkan bahwa penularan wabah Covid-19 hingga saaat ini masih belum berakhir dan masih tetap mengancam. Apalagi saat ini penularan lebih banyak terjadi di lingkungan keluarga atau disebut klaster keluarga yang kecenderungannya terus meningkat.

Klaster keluarga, terang Yeni, yaitu penularan dari salah satu anggota keluarga kepada anggota keluarga lainnya. Mengingat potensi kontak erat antara sesama anggota keluarga yang cenderung tinggi, maka tingkat penularannya pun akan cenderung tinggi pula sehingga hal ini harus benar-benar diwaspadai.

Yeni pun mengimbau agar seluruh elemen masyarakat khususnya keluarga untuk tetap menjaga kesehatan dengan mematuhi protokol kesehatan. Selain penerapan 3 M, penerapan etika ketika batuk dan bersin pun dinilainya sangat penting sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.

“Tetap gunakan masker, cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir, serta jaga jarak meskipun kita sedang berada di dalam rumah. Tak hanya itu, etika bersin atau batuk pun jangan diabaikan selain tentunya juga tetap menjaga kondisi tubuh dengan cara mengkonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, serta kelola stress,” ucap Yeni.

Sumber : Pikiran Rakyat

Editor : Kabar Garut

No More Posts Available.

No more pages to load.