Garut, tabloidpersada-com
Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa (LIBAS), Menginisiasi Kegiatan Penanaman Pohon di dua titik lokasi Berbeda, disepanjang jalan Ibrahim Adji, Kampung Cipeujeuh, Situ Leweung dan Kawasan Cagar alam Waternimen Penanaman Berkolaborasi bersama BNBR.
Tedi Menuturkan Kegiatan penanaman pohon ini kami lakukan secara konsisten mengingat banyaknya kawasan yang perlu diperhatikan untuk penghijauan dan penanaman pohon keras guna meminimalisir terjadinya dampak buruk, seperti, longsor, banjir dan bencana lainnya.
“Dalam kesempatan ini saya merasa bangga karna turut serta partisipasi dari Forkompimcam untuk andil dalam melakukan penanaman bersama kami, itu artinya baru sebagian yang sadar akan dampak positif dan negatifnya dari Lingkungan dikabupaten Garut”.
Tedi juga, berkesempatan secara siimbolis dapat menanam pohon di kawasan papandayan, didesa Keramat Wangi Kecamatan Cisurupan, dengan tanaman jenis berbeda beda salah satunya, pohon Puspa dan kibadak.
“Dari kegiatan yang positif ini, harapannya LIBAS dapat memotivasi lebih luas lagi kesemua kalangan dan lapisan masyarakat dan lembaga publik, karna yang namanya lingkungan diperlukan tanggung jawab bersama dalam me jaga dan memeliharanya agar kabupaten garut menjadi salah satu kabupaten penghasil oksigen terbaik untuk indonesia maupun dunia”.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Forkompimcam Cisurupan, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan lapisan masyarakat, Dinas LH, Perum Perhutani, Perwakilan polres, Perwakilan kodim
Perwakilan Wabub, BKSDA Perusahaan PT AIL Papandayan, SDA Kabupaten Garut.
Terakhir Tedi, menjelaskan, progres untuk penanaman pohon akan terus dilakukan secara berjenjang dan melakukan sinergitas dengan berbagai lembaga badan publik serta masyarakat untuk memperluas kesadaran dan mengedukasi Terhadap Lingkungan dikabupaten Garut.
“Sebagai Pemerhati Lingkungan diwilayah kabupaten Garut, merasa empati terhadap beberapa kawasan yang perlu di perhatikan guna dilakukan penghijauan dan penanaman dihutan gundul perlunya penanaman pohon keras, sebagai penompang penyerap curah hujan, mengingat kabupaten garut yang rawan dengan tekstur tanah merah yang mudah bergerak”.
(AES)***
