kabargarut.com – Tabung oksigen untuk pasien Covid-19 di Kabupaten Garut mulai mengalami kelangkaan. Hal itu diakui Kepala Dinas Kesehatan Garut, Maskut Farid.
Maskut menyebut pihak pabrik tak bisa menambah pasokan tabung oksigen saat ini. Padahal saat ini, Garut mulai mengalami kekurangan pasokan tabung oksigen.
“Memang mulai kekurangan. Sebab pabrik juga tak bisa menambah. Mereka kesulitan untuk beli tabung baru karena harganya mahal,” ujar Maskut di Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Jumat, 25 Juni 2021.
Salah satu yang mulai mengeluhkan kurangnya pasokan tabung oksigen berada di Puskesmas Jayaraga. Maskut pun berjanji akan segera mengatasi kekurangan tersebut.
“Di Puskesmas Jayaraga sudah ada keluhan terkait kekosongan oksigen. Kita terus atasi terus,” katanya.
Menanggapi kekurangan tabung oksigen bagi pasien Covid-19, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang meninjau ke Garut menyebut jika di catatannya kebutuhan tabung oksigen masih aman tiga sampai empat hari ke depan.
“Catatan saya sih masih aman tiga, empat hari. Pasti ada satu atau dua daerah (kekurangan),” ucap Ridwan Kamil.
Emil meminta agar pemerintah daerah bisa menyelesaikan kekurangan terlebih dulu. Jika sudah tak sanggup, maka Pemprov Jawa Barat akan turun membantu.
“Selesaikan dulu sama bupati, kalau (kibarkan) bendera putih baru ke Pemprov,” katanya.
Ia mencontohkan kejadian di Karawang, Di masa sejumlah pabrik tak melaporkan karyawannya yang positif Covid-19. Akibatnya, terjadi klaster keluarga.
“Ini juga nanti saya cari asosiasi pengusaha oksigen untuk skenario yang lebih baik,” tambahnya.
Ridwan Kamil juga akan membantu Pemkab Garut yang mengalami kekurangan alat untuk membantu pernapasan pasien Covid-19.
Dalam dua hari ini, ia akan merapatkannya dan membeli untuk diserahkan ke Garut.
“Nanti pak bupati atur alatnya. Ada yang di RSUD dan RS swasta supaya swasta bisa rawat pasien yang berat juga,” katanya.
***
Artikel ini telah tayang di :
https://jurnalgarut.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-332114834/garut-kekurangan-tabung-oksigen-untuk-pasien-covid-19-ridwan-kamil-catatan-saya-masih-aman
