Tanpa Penanganan Serius Karena Terkendala Biaya, Kanker Mata Bayi 14 Bulan Ini Makin Parah

oleh -890 Dilihat
oleh

kabargarut.com – Benjolan di matanya penutupi keindahan dunia. Hanya celotehannya yang terdengar dan kasih sayang orang tua yang dirasakannya.

Kesehariannya Khansa hanya bermain di rumah. Diawasi ekstra ketat oleh kedua orang tuanya. Penyakit yang dideritanya cukup terbilang langka. Sehingga perlu untuk segera ditangani lebih lanjut.

Bagi orang tua Khansa, biaya pengobatannya sangat mahal. Ayahnya saat ini sedang tidak bekerja, akibat belum lama ini telah dirumahkan. Sementara itu ibunya, hanya ibu rumah tangga biasa.

Anak kedua dari pasangan Yudha Maulana dan Vera ini, warga Kp Cihanja RT 02 RW 02 Desa Lingkung Pasir Kec, Cibiuk Kab, Garut, butuh uluran tangan. Di usianya yang masih kecil ia divonis kanker mata.

Vera, ibu Khansa bercerita, saat dilahirkan kondisi anak bungsunya ini normal. Namun ketika menginjak usia 5 bulan terlihat ada yang aneh.

Saat itu, kata Vera, ia melihat ada kelainan pada mata anaknya. Setiap malam ia memperhatikan mata anaknya. Terlihat bercahaya, seperti ‘mata kucing’ di malam hari.

“Karena khawatir, lalu saya bawa ke dokter spesialis mata untuk diperiksa. Ternyata dokter menemukan ada kelainan pada retina anak saya, kata dokter penyakit ini tergolong langka,” kata Vera di kediamannya.

Melihat mata anaknya ada yang aneh, lanjut dia, ia langsung bertekad membawa anaknya ke dokter mata. Setelah diperiksa, dokter mata menyarankan agar anaknya dibawa ke rumah sakit yang lebih besar untuk dilakukan penanganan lebih serius.

Ia mengaku, pada Desember 2020 lalu, Vera telah membawa Khansa ke Rumah Sakit Mata Cicendo Kota Bandung, dengan menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan.

Usai membawa ke Rumah Sakit Cicendo, dirinya mendapatkan kabar bawah anak keduanya itu harus segera menjalani perawatan operasi.

Karena terkendala dengan biaya, dia hanya menggunakan pemerikasaan dan pengobatan saja. Namun cukup mahal juga, akhirnya dia berhenti berobat. Dampaknya penyakit kanker matanya makin parah.

Ia mengatakan, saat ini mata kirinya terdapat benjolan yang membesar, sehingga menghalangi penglihatannya, serta menimbulkan rasa sakit. Sekarang Khansa tidak bisa melihat atau mengalami kebutaan.

“Harusnya setiap satu bulan satu kali melakukan kemoterapi, tapi kami terkendala dengan biaya jadi terpaksa tidak melakukannya ” tambahnya.

Vera berharap ada dermawan yang bersedia membantu pengobatan putrinya. Karena Khansa merupakan anak yang paling diinginkan.

“Kalau terus kemoterapi harus ke Bandung, butuh biaya untuk ongkos biaya dari mana saya, hasil kerja paling hanya cukup untuk makan,” pungkasnya. (win)

Artikel ini telah tayang di :

No More Posts Available.

No more pages to load.